Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Indonesia menggunakan arus bolak-balik (AC) untuk distribusi listrik karena beberapa alasan teknis dan ekonomis yang signifikan. Berikut adalah penjelasan mengapa arus AC lebih disukai daripada arus searah (DC) untuk jaringan transmisi listrik.
Efisiensi Transmisi
Arus AC memungkinkan penggunaan transformator untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan. Ini sangat penting dalam transmisi listrik karena tegangan tinggi dapat digunakan untuk mengurangi kerugian energi selama transmisi jarak jauh. Setelah mencapai tujuan, tegangan dapat diturunkan untuk penggunaan yang aman di rumah dan bisnis.
Kemudahan Pengubahan Tegangan
Dengan arus AC, sangat mudah untuk mengubah tegangan menggunakan transformator. Ini tidak mungkin dilakukan dengan arus DC tanpa menggunakan peralatan yang kompleks dan mahal.
Ukuran Kabel
Untuk mengirimkan daya yang sama, arus DC memerlukan kabel dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan AC. Ini karena DC tidak dapat dengan mudah diubah menjadi tegangan tinggi, yang berarti memerlukan lebih banyak arus untuk mengirimkan jumlah daya yang sama, sehingga membutuhkan kabel yang lebih besar dan lebih mahal.
Sejarah dan Standarisasi
Arus AC telah menjadi standar global untuk transmisi listrik sejak akhir abad ke-19. Ini sebagian besar karena penemuan transformator dan motor AC yang efisien, serta pertempuran arus listrik antara Thomas Edison (pendukung DC) dan Nikola Tesla (pendukung AC) yang dimenangkan oleh Tesla dan Westinghouse.
Kesimpulan
PLN menggunakan arus AC karena memungkinkan transmisi energi yang lebih efisien dan ekonomis, terutama ketika menyangkut jarak yang panjang antara pembangkit listrik dan konsumen. Selain itu, kemampuan untuk dengan mudah mengubah tegangan membuat AC menjadi pilihan yang lebih praktis dan fleksibel untuk jaringan listrik modern.
Dengan alasan-alasan ini, arus AC terus menjadi pilihan utama untuk distribusi listrik oleh PLN dan perusahaan listrik di seluruh dunia.
Be First to Comment